JURNAL PRAKTIKUM
TBT.
TEMBAKAU, TEH & TEBU
PERAWATAN TANAMAN TEBU (Saccarum officinarum)
OLEH:
MUHAMMAD ARIF
NIM :
1409000566
NPM :
7114070168
GELOMBANG : 2 (DUA)
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI
PRAKTIKUM
TBT. TEMBAKAU, TEH & TEBU
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
JURNAL PRAKTIKUM
TBT.
TEMBAKAU, TEH & TEBU
PERAWATAN TANAMAN TEBU (Saccarum officinarum)
OLEH:
MUHAMMAD ARIF
NIM :
1409000566
NPM :
7114070168
GELOMBANG : 2 (DUA)
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI
Jurnal
Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti
Praktikum
TBT. Tembakau, Teh & Tebu Fakultas Pertanian
Universitas
Islam Sumatera Utara
Medan
ASISTEN NILAI
( 1. Bambang Ardiansyah ) ( )
( 2. Khairul Ikmal )
( 3. Mahadi )
( 4. Sayyidatan Hidayati Siregar )
KOORDINATOR :
( Ir. Murni Sari Rahayu, MP.)
PRAKTIKUM TBT. TEMBAKAU, TEH &
TEBU
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Tanaman tebu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan yang
mempunyai nama inggris Sugar Cane. Tebu merupakan tanaman untuk bahan baku
pembuatan gula yang kita gunakan untuk kebutuhan setiap hari seperti untuk
membuat teh, kopi, kue, dan masih banyak lagi kagunaan gula untuk kehidupan
sehari-hari (Joko Warino, 2004).
Tanaman tebu sendiri cendrung membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk panen yaitu kurang lebih 1 tahun. Kebutuhan gula yang terus
meningkat seharusnya di imbangi dengan budidaya tanaman tebu yang berkulitas
agar bahan baku pembuatan gula tidak kekurangan. Di Indonesia sendiri, tebu
banyak di budidayakan di daerah Sumatra dan jawa (Kusnandar, 2005).
Dilihat
dari jenis tanah, tanaman tebu dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah
seperti tanah alluvial, grumosol, latosol dan regusol dengan ketinggian antara
0 – 1400 m diatas permukaan laut. Akan tetapi lahan yang paling sesuai adalah
kurang dari 500 m diatas permukaan laut. Sedangkan pada ketinggian > 1200 m
diatas permukaan laut pertumbuhan tanaman relative lambat (Andika, 2013).
Tujuan
Praktikum
Tujuan dari praktikum
ini yaitu
untuk mengetahui cara perawatan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) dengan menggunakan media plot percobaan
dan menjadikan praktikan mengerti tentang perawatan tanaman tebu pada plot
percobaan masing - masing.
Kegunaan
Prktikum
1. Untuk mengetahui cara perawatan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) dan cara
pemeliharaan tebu yang baik dan benar.
2. Sebagai
media informasi bagi pihak dan khalayak yang membutuhkan
mengenai perawatan tanaman tebu (Saccharum
officinarum L.).
TINJAUAN PUSAKA
Dalam perawatan tanaman tebu
lakukanlah pengairan secara
teratur setiap 1-2 Minggu sekali dari awal tanam hingga umur 2 bulan. Setelah
itu pengairan diberikan jika diperlukan saja. Ketika umur mencapai 5-7 hari,
lalu kontrol tanaman tebu tersebut ada yang mati atau tidak. Kalau ada yang mati segeralah lakukan penyulaman
maksimal sampai usia tanam 1,5 bulan dengan sulaman seragam agar tanaman bisa
tumbuh dengan baik. Perawatan selanjutnya, pembersihan rumput liar, jika sudah
dirasa terlalu banyak dan peninggian guludan setelah usia tanam mencapai 2
bulan. Ingat, perhatikanlah juga drainase lahan agar ketika musim hujan telah
tiba maka tidak terjadi genangan air yang membuat tanaman menjadi cepat busuk (Kristanto, 2011).
Lakukan beset/perontokan daun kering sebanyak 3 kali
dalam sekali musim tanam, yakni saat sebelum guludan tanaman berumur 7 bulan
dan 4 minggu sebelum dipanen. Jika ada tanaman yang roboh, ikat tanaman tebu
yang roboh tadi dengan tanaman lain satu rumpun, agar tanaman dapat tegak dan
tumbuh dengan maksimal (Anonimus, 2008).
Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu
berdaun 3 - 4 helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan
rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu
tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah. Pembumbunan ke - 2 dilakukan jika anakan tebu sudah
lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan. Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3
bulan, semua got harus diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm (Abror Prabowo, 2007).
Garpu muka gulud, penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got,
sehingga air dapat mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November
ketika tebu mengalami kekeringan. Selanjutnya lakukan klentek, klentek
yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang (Anonimus, 2016).
yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang (Anonimus, 2016).
Pemupukan sebelum tanam bisa diberikan TSP sebanyak
1 kwintal per hektarnya. Setelah umur tanaman menginjak 25 hari, berikan pupuk
ZA 0,5-1 kwintal per hektar dengan cara ditaburkan di dekat tanaman. Sedangkan
untuk tanaman yang sudah berumur 1,5 bulan maka diberikan ZA 0,5 – 1 kwintal
per hektar dan KCl 1-2 kwintal per hektar ditaburkan di dekat tanaman (Anonimus, 2013).
BAHAN
DAN METODE PRAKTIKUM
Tempat
dan Waktu
Praktikum
ini dilaksanakan dilahan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam
Sumatera Utara, Jln. Karya Wisata,
Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kabupaten Kotamadya Medan. Ketinggian
tempat lebih kurang 25 mdpl dengan tropografi
datar. Penelitian ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 22 Oktober
2016 tepatnya pada pukul 16.00 Wib sampai dengan pukul 18.00 Wib.
Bahan
dan Alat
Bahan
Bahan yang di gunakan adalah : Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.), lahan percobaan, plot percobaan dan air.
Alat
Alat yang digunakan adalah : cangkul, gembor.
Cara
Kerja
1.
Sebelum perawatan
tanaman tebu, persiapkan bahan dan alatnya terlebih dahulu.
2.
Siapkan cangkul untuk
menaikkan tanah yang turu karena dibawa oleh air hujan.
3.
Lalu bersihkan plot dari
gulma yang tumbuh di sekitar tanaman tebu.
4.
Setelah plot bersih,
lakukan pembumbunan pada tanaman tebu.
5.
Setelah selesai dalam
pembumbunan selanjutnya kita siram tanaman tebu dengan menggunakan gembor.
HASIL PRAKTIKUM
PEMBAHASAN
Adapun pembahasan pada praktikum yang
telah dilakukan, yaitu tentang perawatan tanaman tebu (Saccharum officinarum). Seperti yang
kita ketahui perawatan tanaman secara umum mencakup segala
kegiatan yang berkaitan dengan upaya menjaga kelangsungan hidup tanaman agar
tetap hidup sehat dan memiliki produktivitas tinggi.
Kegiatan yang dikerjakan pada pemeliharaan tanaman dilakukan
dengan menggunakan tenaga manusia maupun tenaga mesin pertanian. Pekerjaan
pemeliharaan tanaman yang menggunakan tenaga manusia adalah sulam (replacement)
dan pengendalian gulma pasca tumbuh. Sulam bertujuan memperbaiki populasi
tanaman.
Pada perawatan tanaman yang kami
lakukan adalah masih dalam tahap pembumbunan, penyiangan dan penyiraman. Seperti
yang kita ketahui pembumbunan berfungsi untuk menegakkan tanaman. Tanah di sekitar
tanaman seringkali terkikis oleh erosi air terutama air irigasi maupun air
hujan sehingga tanah yang ada di sekitar tanaman tidak mampu lagi menopang
tegaknya tanaman. Selain itu, pembumbunan juga diperlukan karena volume dan
ukuran tanaman akan bertambah seiring dengan pertumbuhannya. Misalnya
pertambahan tinggi tanaman, diameter batang, dan pertambahan daun. Apabila
pertambahan tersebut tidak diiringi dengan perakaran yang kuat maka tanaman
akan mudah roboh, maka perlu dilakukan pembumbunan untuk menghindari hal
tersebut.
Pembumbunan biasa dilakukan bersamaan dengan penyiangan
untuk membersihkan gulma yang dapat mengganggu tanaman pokok. Bibit yang masih
sangat muda menghendaki perlindungan tumbuhan pengganggu antara lain gulma.
Gulma perlu disiangi karena akan berkompetisi dengan tanaman untuk memperoleh
air, hara, dan cahaya. Apabila terjadi kompetisi air maka tanaman akan
kekurangan suplai air sehingga tanaman mudah layu, unsur hara yang ada dalam
tanah tidak tersedia bagi tanaman sehingga akar tanaman tidak dapat
mengabsorbsi hara tersebut maka akan terjadi defisiensi hara. Kompetisi hara
menyebabkan defisiensi hara karena suplai hara bagi tanaman pokok digunakan juga
oleh gulma, akibatnya gulma semakin tumbuh dengan baik karena mendapatkan
makanan. Makanan yang tersedia di dalam tanah terutama di sekitar perakaran
tanaman dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Setelah kami melakukan pembumbunan dan
penyiangan, selanjutnya adalah penyiraman, seperti yang kitahui tujuan
penyiraman adalah untuk menambahkan peratus air dalam tanah bagi memberikan
kelembapan tanah yang cukup untuk pertumbuhan tanaman yang optimal dan pengeluaran
hasil yang tinggi (maksimal), air adalah media pembawa nutrien untuk diserap
oleh akar-akar tanaman dan dihantar kepada batang, dahan dan daun, menyelamatkan tanaman daripada
kekeringan yang disebabkan air dalam tanah berkurangan, air diperlukan oleh tumbuhan untuk
berbagai tugas seperti pertumbuhan sel, proses photosentisis, percambahan benih
dan membekal udara ke dalam tanah.
proses penyiraman adalah cara pertama dalam pemeliharaan tanaman tebu, lakukan
penyiraman tanaman tebu dengan melihat kondisi tanah dan iklim. Dan yang paling
penting adalah penyiraman dilakukan setelah proses pemukan yaitu 3 hari setelah
poses pemupukan berlangsung.
KESIMPULAN DAN
SARAN
Kesimpulan
1.
perawatan tanaman secara umum mencakup segala kegiatan yang berkaitan
dengan upaya menjaga kelangsungan hidup tanaman agar tetap hidup sehat dan
memiliki produktivitas tinggi.
2.
Tanaman tebu merupakan
tanaman jenis rumput-rumputan yang mempunyai nama inggris Sugar Cane.
3.
Dalam perawatan tanaman tebu lakukanlah pengairan secara teratur setiap 1-2 minggu sekali dari awal tanam hingga umur 2 bulan.
4.
Lakukan
beset/perontokan daun kering sebanyak 3 kali dalam sekali musim tanam, yakni
saat sebelum guludan tanaman berumur 7 bulan dan 4 minggu sebelum dipanen.
5.
Pembumbunan
ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 - 4 helai.
Saran
1.
Saran saya pada pada saat perawatan tanaman tebu tiap
kelompok harus lebih kompak lagi dalam perawatannya dan saling bekerja sama.
2.
Saran saya agar praktikan dapat datang tepat waktu
sebelum praktikum di mulai agar tidak menghambat pembelajaran di praktikum.
No comments:
Post a Comment