Sunday, December 25, 2016

PERAWATAN TANAMAN TEBU (Saccarum officinarum)

JURNAL PRAKTIKUM
   TBT. TEMBAKAU, TEH & TEBU 
      PERAWATAN TANAMAN TEBU (Saccarum officinarum)

OLEH:

MUHAMMAD ARIF
NIM    : 1409000566
NPM   : 7114070168
GELOMBANG : 2 (DUA)
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI


PRAKTIKUM  TBT. TEMBAKAU, TEH & TEBU
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
JURNAL PRAKTIKUM
      TBT. TEMBAKAU, TEH & TEBU          
PERAWATAN TANAMAN TEBU (Saccarum officinarum)

OLEH:

MUHAMMAD ARIF
NIM    : 1409000566
NPM   : 7114070168
GELOMBANG : 2 (DUA)
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI
Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti Praktikum
TBT. Tembakau, Teh & Tebu Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan
ASISTEN                                                                                           NILAI
( 1. Bambang Ardiansyah                                                       (                      )
( 2. Khairul Ikmal )
( 3. Mahadi )
( 4. Sayyidatan Hidayati Siregar )

KOORDINATOR :
( Ir. Murni Sari Rahayu, MP.)

PRAKTIKUM TBT. TEMBAKAU, TEH & TEBU
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2016


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman tebu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan yang mempunyai nama inggris Sugar Cane. Tebu merupakan tanaman untuk bahan baku pembuatan gula yang kita gunakan untuk kebutuhan setiap hari seperti untuk membuat teh, kopi, kue, dan masih banyak lagi kagunaan gula untuk kehidupan sehari-hari (Joko Warino, 2004).
Tanaman tebu sendiri cendrung membutuhkan waktu yang cukup lama untuk panen yaitu kurang lebih 1 tahun. Kebutuhan gula yang terus meningkat seharusnya di imbangi dengan budidaya tanaman tebu yang berkulitas agar bahan baku pembuatan gula tidak kekurangan. Di Indonesia sendiri, tebu banyak di budidayakan di daerah Sumatra dan jawa (Kusnandar, 2005).
Dilihat dari jenis tanah, tanaman tebu dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah seperti tanah alluvial, grumosol, latosol dan regusol dengan ketinggian antara 0 – 1400 m diatas permukaan laut. Akan tetapi lahan yang paling sesuai adalah kurang dari 500 m diatas permukaan laut. Sedangkan pada ketinggian > 1200 m diatas permukaan laut pertumbuhan tanaman relative lambat (Andika, 2013).
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara perawatan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) dengan menggunakan media plot percobaan dan menjadikan praktikan mengerti tentang perawatan tanaman tebu pada plot percobaan masing - masing.
Kegunaan Prktikum
1.    Untuk mengetahui cara perawatan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) dan cara pemeliharaan tebu yang baik dan benar.
2.    Sebagai media informasi bagi pihak dan khalayak yang membutuhkan mengenai perawatan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.).
           
TINJAUAN PUSAKA
Dalam perawatan tanaman tebu lakukanlah pengairan secara teratur setiap 1-2 Minggu sekali dari awal tanam hingga umur 2 bulan. Setelah itu pengairan diberikan jika diperlukan saja. Ketika umur mencapai 5-7 hari, lalu kontrol tanaman tebu tersebut ada yang mati atau tidak. Kalau ada yang mati segeralah lakukan penyulaman maksimal sampai usia tanam 1,5 bulan dengan sulaman seragam agar tanaman bisa tumbuh dengan baik. Perawatan selanjutnya, pembersihan rumput liar, jika sudah dirasa terlalu banyak dan peninggian guludan setelah usia tanam mencapai 2 bulan. Ingat, perhatikanlah juga drainase lahan agar ketika musim hujan telah tiba maka tidak terjadi genangan air yang membuat tanaman menjadi cepat busuk (Kristanto, 2011).
Lakukan beset/perontokan daun kering sebanyak 3 kali dalam sekali musim tanam, yakni saat sebelum guludan tanaman berumur 7 bulan dan 4 minggu sebelum dipanen. Jika ada tanaman yang roboh, ikat tanaman tebu yang roboh tadi dengan tanaman lain satu rumpun, agar tanaman dapat tegak dan tumbuh dengan maksimal (Anonimus, 2008).
Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 - 4 helai. Pembumbunan dilakukan dengan cara membersihkan rumput-rumputan, membalik guludan dan menghancurkan tanah (jugar) lalu tambahkan tanah ke tanaman sehingga tertimbun tanah. Pembumbunan ke - 2 dilakukan jika anakan tebu sudah lengkap dan cukup besar + 20 cm, sehingga tidak dikuatirkan rusak atau patah sewaktu ditimbun tanah atau + 2 bulan. Pembumbunan ke-3 atau bacar dilakukan pada umur 3 bulan, semua got harus diperdalam ; got mujur sedalam 70 cm dan got malang 60 cm (Abror Prabowo, 2007).
Garpu muka gulud, penggarpuan harus dikerjakan sampai ke pinggir got, sehingga air dapat mengalir. Biasanya dikerjakan pada bulan Oktober/November ketika tebu mengalami kekeringan. Selanjutnya lakukan klentek, klentek
yaitu melepaskan daun kering, harus dilakukan 3 kali, yaitu sebelum gulud akhir, umur 7 bulan dan 4 minggu sebelum tebang (Anonimus, 2016).
Pemupukan sebelum tanam bisa diberikan TSP sebanyak 1 kwintal per hektarnya. Setelah umur tanaman menginjak 25 hari, berikan pupuk ZA 0,5-1 kwintal per hektar dengan cara ditaburkan di dekat tanaman. Sedangkan untuk tanaman yang sudah berumur 1,5 bulan maka diberikan ZA 0,5 – 1 kwintal per hektar dan KCl 1-2 kwintal per hektar ditaburkan di dekat tanaman (Anonimus, 2013).


BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Tempat dan Waktu
            Praktikum ini dilaksanakan dilahan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jln. Karya Wisata, Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kabupaten Kotamadya Medan. Ketinggian tempat lebih kurang 25 mdpl dengan tropografi datar. Penelitian ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 22 Oktober 2016 tepatnya pada pukul 16.00 Wib sampai dengan pukul 18.00 Wib.
Bahan dan Alat
Bahan            
            Bahan yang di gunakan adalah : Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.), lahan percobaan, plot percobaan dan air.
Alat                
            Alat yang digunakan adalah : cangkul, gembor.
Cara Kerja
1.    Sebelum perawatan tanaman tebu, persiapkan bahan dan alatnya terlebih dahulu.
2.    Siapkan cangkul untuk menaikkan tanah yang turu karena dibawa oleh air hujan.
3.    Lalu bersihkan plot dari gulma yang tumbuh di sekitar tanaman tebu.
4.    Setelah plot bersih, lakukan pembumbunan pada tanaman tebu.
5.    Setelah selesai dalam pembumbunan selanjutnya kita siram tanaman tebu dengan menggunakan gembor.


HASIL PRAKTIKUM



PEMBAHASAN
Adapun pembahasan pada praktikum yang telah dilakukan, yaitu tentang perawatan tanaman tebu (Saccharum officinarum). Seperti yang kita ketahui perawatan tanaman secara umum mencakup segala kegiatan yang berkaitan dengan upaya menjaga kelangsungan hidup tanaman agar tetap hidup sehat dan memiliki produktivitas tinggi.
Kegiatan yang dikerjakan pada pemeliharaan tanaman dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia maupun tenaga mesin pertanian. Pekerjaan pemeliharaan tanaman yang menggunakan tenaga manusia adalah sulam (replacement) dan pengendalian gulma pasca tumbuh. Sulam bertujuan memperbaiki populasi tanaman.
Pada perawatan tanaman yang kami lakukan adalah masih dalam tahap pembumbunan, penyiangan dan penyiraman. Seperti yang kita ketahui pembumbunan berfungsi untuk menegakkan tanaman. Tanah di sekitar tanaman seringkali terkikis oleh erosi air terutama air irigasi maupun air hujan sehingga tanah yang ada di sekitar tanaman tidak mampu lagi menopang tegaknya tanaman. Selain itu, pembumbunan juga diperlukan karena volume dan ukuran tanaman akan bertambah seiring dengan pertumbuhannya. Misalnya pertambahan tinggi tanaman, diameter batang, dan pertambahan daun. Apabila pertambahan tersebut tidak diiringi dengan perakaran yang kuat maka tanaman akan mudah roboh, maka perlu dilakukan pembumbunan untuk menghindari hal tersebut.
Pembumbunan biasa dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk membersihkan gulma yang dapat mengganggu tanaman pokok. Bibit yang masih sangat muda menghendaki perlindungan tumbuhan pengganggu antara lain gulma. Gulma perlu disiangi karena akan berkompetisi dengan tanaman untuk memperoleh air, hara, dan cahaya. Apabila terjadi kompetisi air maka tanaman akan kekurangan suplai air sehingga tanaman mudah layu, unsur hara yang ada dalam tanah tidak tersedia bagi tanaman sehingga akar tanaman tidak dapat mengabsorbsi hara tersebut maka akan terjadi defisiensi hara. Kompetisi hara menyebabkan defisiensi hara karena suplai hara bagi tanaman pokok digunakan juga oleh gulma, akibatnya gulma semakin tumbuh dengan baik karena mendapatkan makanan. Makanan yang tersedia di dalam tanah terutama di sekitar perakaran tanaman dibutuhkan untuk pertumbuhan. 
Setelah kami melakukan pembumbunan dan penyiangan, selanjutnya adalah penyiraman, seperti yang kitahui tujuan penyiraman adalah untuk menambahkan peratus air dalam tanah bagi memberikan kelembapan tanah yang cukup untuk pertumbuhan tanaman yang optimal dan pengeluaran hasil yang tinggi (maksimal), air adalah media pembawa nutrien untuk diserap oleh akar-akar tanaman dan dihantar kepada batang, dahan dan daun, menyelamatkan tanaman daripada  kekeringan  yang disebabkan  air dalam tanah  berkurangan, air diperlukan oleh tumbuhan untuk berbagai tugas seperti pertumbuhan sel, proses photosentisis, percambahan benih dan membekal  udara ke dalam tanah.
 proses penyiraman adalah cara pertama dalam pemeliharaan tanaman tebu, lakukan penyiraman tanaman tebu dengan melihat kondisi tanah dan iklim. Dan yang paling penting adalah penyiraman dilakukan setelah proses pemukan yaitu 3 hari setelah poses pemupukan berlangsung.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.    perawatan tanaman secara umum mencakup segala kegiatan yang berkaitan dengan upaya menjaga kelangsungan hidup tanaman agar tetap hidup sehat dan memiliki produktivitas tinggi.
2.    Tanaman tebu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan yang mempunyai nama inggris Sugar Cane.
3.    Dalam perawatan tanaman tebu lakukanlah pengairan secara teratur setiap 1-2 minggu sekali dari awal tanam hingga umur 2 bulan.
4.    Lakukan beset/perontokan daun kering sebanyak 3 kali dalam sekali musim tanam, yakni saat sebelum guludan tanaman berumur 7 bulan dan 4 minggu sebelum dipanen.
5.    Pembumbunan ke-1 dilakukan pada umur 3-4 minggu, yaitu berdaun 3 - 4 helai.
Saran
1.    Saran saya pada pada saat perawatan tanaman tebu tiap kelompok harus lebih kompak lagi dalam perawatannya dan saling bekerja sama.

2.    Saran saya agar praktikan dapat datang tepat waktu sebelum praktikum di mulai agar tidak menghambat pembelajaran di praktikum.

No comments:

Post a Comment