JURNAL
PRAKTIKUM
TBT. TEMBAKAU, TEH
& TEBU
APLIKASI PUPUK KOMPOS PADA TANAMAN TEBU
(Saccarum officinarum)
OLEH:
MUHAMMAD ARIF
NIM : 1409000566
NPM : 7114070168
GELOMBANG : 2 (DUA)
PROGRAM
STUDI : AGROTEKNOLOGI
PRAKTIKUM TBT. TEMBAKAU, TEH & TEBU
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
JURNAL
PRAKTIKU
TBT.
TEMBAKAU,
TEH & TEBU
APLIKASI PUPUK KOMPOS PADA TANAMAN TEBU
(Saccarum officinarum)
OLEH:
MUHAMMAD ARIF
NIM : 1409000566
NPM : 7114070168
GELOMBANG : 2 (DUA)
PROGRAM
STUDI : AGROTEKNOLOGI
Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat
Untuk Mengikuti Praktikum
TBT. Tembakau, Teh
& Tebu Fakultas
Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan
ASISTEN NILAI
(
1. Bambang Ardiansyah ) ( )
(
2. Khairul Ikmal )
(
3. Mahadi )
(
4. Sayyidatan Hidayati Siregar )
KOORDINATOR :
(
Ir. Murni Sari Rahayu, MP.)
PRAKTIKUM
TBT. TEMBAKAU, TEH & TEBU
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kompos adalah peruraian bahan
organik oleh jasad renik (mikrobia). Pemberian kompos tidak hanya memperkaya
unsur hara bagi tanamn, namun juga berperanan dalam memperbaiki struktur tanah,
tata udara dan air dalam tanah, mengikat unsur hara dan memberikan makanan bagi
jasad renik yang ada dalam tanah sehingga meningkatkan peran mikrobia dalam
menjaga kesuburan tanah (Agustina, 2012).
Kompos sebagai hasil dari
pengomposan dan merupakan salah satu pupuk organik yang memiliki fungsi penting
terutama dalam bidang pertanian antara lain: Pupuk organik mengandung unsur
hara makro dan mikro. Pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah,
meningkatkan daya serap tanah terhadap air dan zat hara, memperbesar daya ikat
tanah berpasir, memperbaiki drainase dan tata udara di dalam tanah, membantu
proses pelapukan dalam tanah (Anonimus, 2004).
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengomposan antara lain : kelembaban, konsentarasi oksigen, temperatur,
perbandingan C/N, derajat keasaman (pH), ukuran bahan.Mikroorganisme dapat
bekerja dengan kelembaban sekitar 40-60%. Kondisi tersebut perlu dijaga agar
mikroorganisme bekerja optimal. Kebutuhan oksigen dalam pembuatan kompos yakni
berkisar antara 10-18%. Temperatur optimum yang dibutuhkan mikroorganisme untuk
merombak bahan adalah 35-55°C. Perbandingan C/N yang optimum untuk proses
pengomposan adalah berkisar antara 25-25. Derajat keasaman yang terbaik untuk
proses pengomposan adalah pada kondisi pH netral yakni berkisar antara 6-8.
Ukuran bahan yang dianjurkan pada pengomposan aerobik berkisar antara 1-7,5 cm (Anonimus,
2000).
Tujuan
Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui cara pengaplikasian pupuk kompos
pada tanaman tebu (Saccarum officinarum).
Kegunaan Praktikum
1.
Untuk mengetahui cara pengaplikasian pupuk kompos pada
tanaman tebu (Saccarum officinarum).
2.
Sebagai media informasi bagi pihak dan khalayak yang membutuhkan pengaplikasian
pupuk kompos pada tanaman tebu (Saccarum officinarum).
TINJAUAN PUSAKA
Aplikasi
kompos pada dasarnya sama dengan pupuk kandang, untuk kompos padat dengan cara
membenamkan kompos ke dalam tanah atau hanya pada larikan. Pembenaman kompos
bertujuan mengurangi penguapan tinggi akibat panas matahari. Sedangkan aplikasi
kompos cair juga dengan cara pengecoran (Abdul Baharuddin, 2007).
Pemanfatan
kompos sangat dianjurkan karena dapat memperbaiki produktivitas tanah, baik
secara fisik, kimia maupun biologi tanah. Peningkatan kesuburan tanah secara
fisik melalui perbaikan struktur tanah menjadi gembur, memperbaiki aerasi dan
drainase, meningkatkan pengikatan antar partikel dan kapasitas mengikat air
sehingga dapat mencegah erosi dan longsor, mengurangi tercucinya nitrogen
terlarut serta memperbaiki daya olah tanah (Sahryr, 2011).
Komponen
kompos yang paling berpengaruh terhadap sifat kimia tanah adalah kendungan
humusnya. Humus yang menjadi asam humat atau jenis asam lainnya dapat
melarutkan zat besi (fe) dan aluminium (al). Kedua unusr ini sering mengikat
senyawa fosfat (PO4) yang merupakan sumber fosfor (P) bagi tanaman.
Apabila fosfat ini diikat oleh besi atau aluminium, akibatnya tidak dapat
diserap tanaman. Namun, adanya asam humat yang dapat melarutkan besi dan
aluminium, senyawa fosfat akan lepas dan menjadi senyawa fosfat tersedia yang
dapat diserap tanaman (Anonimus, 2015).
Cara pemakaian kompos, sebaiknya disesuaikan dengan keadaan jenis tanah
dan kandungan C organik dalam tanah tersebut, disamping juga harus disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing jenis tanaman. Beberapa
tanaman lainnya akan tumbuh dengan baik apabila kompos ditambah dengan tanah
dengan perbandingan 1:1. Disamping itu ada juga tanaman yang menghendaki kompos
dicampur dengan tanah dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 : 1 (Muhammad Ridwan, 2008).
Ciri fisik
kompos yang baik adalah berwarna cokelat kehitaman, agak lembab, gembur, dan
bahan pembentuknya sudah tidak tampak lagi. Kompos ibarat multivitamin untuk
tanah pertanian. Tanaman
yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya dari pada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal:
hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak (Anonimus, 2004).
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Tempat dan Waktu
Praktikum
ini dilaksanakan dilahan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Islam
Sumatera Utara, Jln. Karya Wisata, Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kabupaten Kotamadya Medan. Ketinggian tempat lebih kurang 25 mdpl dengan tropografi datar.
Penelitian ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 26 November 2016 tepatnya pada pukul 16.00 Wib sampai dengan pukul 18.00
Wib.
Bahan dan Alat
Bahan
Bahan
yang di gunakan adalah : Pupuk kompos.
Alat
Alat yang
digunakan adalah : cangkul.
Cara Kerja
1. Sebelum kita
memulai pengaplikasian pupuk kompos, siapkanlah alat dan bahannya terlebih
dahulu.
2. Sebelum
pengaplikasian pupuk kompos pada tanaman tebu, terlebih dahulu kita bersihkan
plot tempat penanaman tebu.
3. Gulma-gulma
yang berada di areal tanaman tebu kita bersihkan dengan cara mencabutnya dengan
tangan.
4. Setelah areal
lahan tanaman tebu bersih, selanjutnya kita lakukan pengaplikasian pupuk
kompos.
5. Kita ambil
pupuk kompos secukupnya dengan menggunakan canggkul.
6. Setelah itu
aplikasikan pupuk secara rata pada tanaman tebu.
PEMBAHASAN
Adapun pembahasan pada praktikum yang
telah dilakukan, yaitu tentang penaplikasian pupuk kompos pada tanaman tebu (Saccharum officinarum). Seperti yang kita ketahui Pengomposan adalah proses penguraian
bahan organik secara alamiah dengan bantuan organisme pengurai. Teknologi
pengomposan dikembangkan dari proses penguraian material organik yang terjadi
di alam bebas. Terbentuknya humus di hutan merupakan salah satu contoh
pengomposan secara alami. Prosesnya berjalan sangat lambat, bisa sampai
berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Kemudian umat manusia memodifikasi proses
penguraian material organik tersebut. Sehingga pengomposan yang dikelola
manusia bisa dilakukan dalam tempo yang lebih singkat. Pupuk kompos mudah
dibuat dan teknologinya sederhana. Semua orang bisa mengerjakannya, baik untuk
skala pertanian maupun sekadar keperluan pekarangan.
Adapun manfaat dari pupuk kompos sehingga
kita mengaplikasikannya pada tanaman tebu (Saccharum officinarum) adalah karena
pupuk kompos dapat memberikan nutrisi pada tanaman, selain menyediakan nutrisi bagi tanaman, pupuk kompos bekerja dengan
cara memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi tanah. Secara fisik, kompos
meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air sebagai cadangan di saat
kekeringan. Kompos juga membuat tanah menjadi gembur dan cocok sebagai media
tumbuh akar tanaman. Pada tanah tipe pasir sekalipun, material kompos berguna
menjadi perekat sehingga tanah menjadi lebih solid. Sedangkan pada tanah liat
atau tanah lempung, kompos berfungsi menggemburkan tanah agar tidak terlalu
solid. Kalau secara kimiawi, pupuk kompos bisa meningkatkan kapasitas tukar
kation dalam tanah. Karena semakin banyak kandungan organik dalam tanah,
semakin baik kapasitas tukar kationnya. Kapasitas tukar kation berfungsi
melepaskan unsur-unsur penting agar bisa diserap dengan mudah oleh tanaman dan
masih banyak lagi manfaat dari pupuk kompos, sehingga sangat tepat kita
mengaplikasikan pupuk kompos ini pada tanaman tebu yang kita budidayakan.
Seperti yang
kita ketahui Pemupukan adalah
tindakan memberikan tambahan unsur-unsur hara pada komplek tanah, baik langsung
maupun tak langsung dapat menyumbangkan bahan makanan pada tanaman. Tujuannya
untuk memperbaiki tingkat kesuburan tanah agar tanaman mendapatkan nutrisi yang
cukup untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertumbuhan tanaman. Dan pada
penanaman tebu yang kami lakukan kami memberikan pupuk kompos dengan harapan agar
tanaman dapat tumbuh dengan kualitas dan kuantitas yang baik.
Sebelum pengaplikasian pupuk kompos
pada tanaman kita harus mengetahui ciri-ciri dari pupuk kompos tersebut, agar
kita dapat mengetahui apakah kompos tersebut sudah siap untuk diaplikasikan pada
tanaman tebu kita, adapun ciri-cirinya umumnya sebagai berikut : (1) Baunya sama dengan tanah, tidak
berbau busuk, (2) Warna coklat kehitaman, berbentuk butiran gembur seperti
tanah, (3) Jika dimasukkan ke dalam air seluruhnya tenggelam, dan air tetap jernih
tidak berubah warna, (4) Jika diaplikasikan pada tanah tidak memicu tumbuhnya
gulma.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Aplikasi kompos pada dasarnya sama
dengan pupuk kandang, untuk kompos padat dengan cara membenamkan kompos ke
dalam tanah atau hanya pada larikan.
2.
Pemanfatan kompos sangat
dianjurkan karena dapat memperbaiki produktivitas tanah, baik secara fisik,
kimia maupun biologi tanah.
3.
Komponen kompos yang paling
berpengaruh terhadap sifat kimia tanah adalah kendungan humusnya.
4.
Cara pemakaian kompos,
sebaiknya disesuaikan dengan keadaan jenis tanah dan kandungan C organik dalam
tanah tersebut, disamping juga harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
jenis tanaman.
5.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengomposan antara lain :
kelembaban, konsentarasi oksigen, temperatur, perbandingan C/N, derajat
keasaman (pH), ukuran bahan.Mikroorganisme dapat bekerja dengan kelembaban
sekitar 40-60%.
Saran
1.
Saran saya untuk
praktikan agar lebih serius lagi dalam melakuakkan praktikum.
2.
Disarankan agar
praktikan dalam pembuatan pupuk kompos ini lebih kompak lagi dalam
pengerjaannya dan saling mengingatkan untuk kebaikan dalam praktikum.
No comments:
Post a Comment